Cilegon, (infoparlemen.co.id)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengajak media massa mengoptimalkan perannya dalam pencegahan keluarga berisiko stunting. Media turut bersama dalam membangun Provinsi Banten.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti dalam temu media bertema “Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk”, di Jurnalis boarding school (JBS) Banten, Kota Cilegon. Rabu, (05/04/2023).
Ati Pramudji Hastuti menyampaikan keberhasilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam melakukan pencegahan stunting ini didasari oleh komitmen seluruh masyarakat Provinsi Banten, salah satunya melalui peran media massa.
“Dalam kesempatan ini, komitmen yang kita bentuk ialah bagaimana kita bisa mencegah stunting kepada seluruh masyarakat Banten. Yang mungkin bisa melalui rekan-rekan media ini,” ungkap Ati..
Dikatakan, dengan mengoptimalkan peran semua pihak, diharapkan tidak hanya menanamkan komitmen saja melainkan mampu merubah perilaku masyarakat melalui sosialisasi mengenai pencegahan stunting.
“Kita juga harus terus berikan pengetahuan agar masyarakat bisa membedakan stunting (pertumbuhan yang lambat) atau stunting kelainan pada sensorik dan motorik. Sehingga kita tidak salah memilih tindakan apa yang harus diberikan,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di Provinsi Banten turun menjadi 20 persen dari tahun sebelumnya, atau lebih tepat berkurang sebesar 4,5 persen. Menurut Ati, capaian itu merupakan PR bersama antar semua pihak untuk terus berkolaborasi dan berkontribusi dari hal terkecil.
“Penanganan stunting ini jangan dilakukan dari orang yang sakitnya. Tetapi dari hulunya dan hal itu bisa saja dilakukan berupa promotif atau preventif yang bisa bersama-sama kita lakukan,” ungkapnya.
Dengan upaya yang terus dilakukan, Ati berharap masyarakat bisa menemukan batu loncatan atau inovasi tersendiri dalam mencegah stunting sesuai dengan kemampuan keluarga atau daerah masing-masing.
“Dengan komunikasi yang kita lakukan bersama secara masif dan terus menerus mengenai stunting, saya harap masyarakat akhirnya tahu lalu menjadi mau. Kemudian mampu secara mandiri untuk melakukan pencegahan yang diharapkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua SMSI Provinsi Banten Lesman Bangun menyambut baik upaya kolaborasi media dengan Pemprov Banten.
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh perusahaan media yang aktif di SMSI agar bersedia untuk mengangkat berita dan kampanye pencegahan stunting.
“Saya harap kepada Pemprov kita bisa menjadi bagian dari pemerintah untuk mengatasi stunting di Provinsi Banten. Dan kemudian kita mengajak kepada pengurus kabupaten kota se-Banten agar bisa menaikkan berita di Dinas Kesehatan terkait Stunting atau apa yang telah disampaikan oleh narasumber yang kompeten,” tegas Lesman Bangun saat memberikan materi.
Selanjutnya, Lesman juga menyampaikan bahwa media harus memperhatikan masyarakat dan menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah dalam masalah stunting.
“Untuk itu kepada para media online yang ada di Provinsi Banten saya harap bisa menjadi orang tua Asuh pencegahan stunting
di masyarakat dan mengetahui kondisi stunting di masyarakat sekitar, memperkenalkan stunting itu apa. Dari diri kita sendiri, perusahaan kita, tempat tinggal kita kemudian ke masyarakat luas,” imbuhnya.
Komitmen kerjasama ini secara tidak langsung dibangun melalui kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Peningkatan Gizi di Provinsi Banten, yang difasilitasi oleh Biro Adpim Pemprov Banten.
Dalam kegiatan yang sangat meriah ini dihadiri kurang lebih 100 orang peserta, baik dari pengurus SMSI tingkat Provinsi Banten maupun kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten. (*)