Banten

Nasab Almuktabar Tersambung Ke Leluhur Banten?

Share:

Oleh: H. Karna Wijaya
Sekdis Kominfo Statistik dan Persandian

Banten, (Infoparlemen.co.id) – Halal bi halal telah menjadi tradisi umat Islam Indonesia yang dilakukan berbagai elemen dan lapisan masyarakat, termasuk Majelis Ulama Provinsi Banten (MUI Banten) yang menyelenggarakannya pagi tadi di gedung MUI Banten (11/05/23) dengan hadirin : para pengurus MUI, Pj. Gubernur Banten Almuktabar, Danrem, Kajati, Kapolda dan pimpinan daerah lainnya.

Peran dan fungsi ganda MUI sebagai himayatul ummah (menjaga/melindungi umat) dan himyatud daulah (menjaga/melindungi negara) kongruen dengan Pemprov yang dibreak-down secara teknis melalui Biro Pemerintahan dan otonomi daerah (BPOD). Sinergi dan suporting Pemprov Banten diwujudkan dalam bentuk pemberian dana hibah dengan pengelolaan yang akuntabel, berdampak kemmaslahatan. semakin luas dampak kemaslahatannya, semakin ditingkatkan nilai hibahnya. Hal ini dapat dilihat dari grafik kenaikan nilai hibah yang terus naik dari tahun ke tahun sesuai kemmapuan anggaran Pemprov Banten, dianataranya pada tahun 2022 Pemrov mengelontorkan 1,15 milyar dan pada tahun ini sebesar 1,25 milyar, besar kemunkinan akan ditambah lagi untuk tahun 2924 mendatang.

Selain itu, Pemrov Banten juga meng-endorse MUI dan organisasi keagamaan lainnya dalam rekrutmen Tim Pembimbing Ibadah Haji Daerah (TPIHD) dengan standar kompetensi yang ditentukan DPOD melalui tes yang ketat dan profesional. Membuat dan melaksanakan beberapa MoU antara MUI dengan OPD di Pemprov, yaitu : (1) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) berupa pemanfaatan Lahan di Gunung Pinang sebagai Destinasi Wisata (2) Perum Perhutani berupa Pemanfaatan Lahan seluas 15.000 hektar di daerah Pandeglang, Serang dan Cilegon, pemberdayaan lahan tidur menjadi lahan produktif. (3). Dinas Pertanian, berupa pemanfaatan Lahan Pertanian. Peningkatan sinergitas terus digagas, dijajaki dan direalisasi dalam konvergensi visi dan misi pembangunan Provinsi Banten dibawah kepemimpinan Pj. Gubernur Almuktabar.

Endorsement dan suporting Pemprov kepada MUI dalam relasi kelembagaan, bila dikonversi dalam relasi personal, Pj. Gubernur beserta jajarannya, vis a vis, dengan para ulama sebagai pewaris Ambiya yang terhimpun di MUI, maka endorsemen dan suporting tersebut semoga menjadi wasilah bagi umaro untuk menjadi pewaris ambiyai juga.

Ketua MUI Serang, KH. Tb. Khudori Yusuf dalam tausiyah mengulas sekilas tentang Kewalian dan Superioritas Nasab yang menggejala belakang ini, sekaligus meng-obyetifikasi bahwa seorang yang nasabnya bersambung kepada Rasulullah Muhammad SAW, bila melanggar hukum negara dan/atau agama maka wajib disanksi, merujuk hadits shahih :’bila anakku Fatimah, mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya’. Superioritas nasab kerap menjadi instrumen menghipnotis umat untuk mengarahkan atau melegitimasi eksistensi seseorang atau komunitasnya di ruang publik demi kepentingan tertentu yang justru mendegradasi bahkan menodai darah suci leluhurnya. Hal ini disadari benar oleh Pj. Gubernur Banten Almuktabar yang tidak mau dan tidak pernah mengklaim dan mengumumkan bahwa dalam dirinya terdapat tetesan darah, yang nasabnya bersambung dengan salah satu ‘assabiqunal awwalun (Orang yang pertama kali masuk Islam) kerabat dekat Sultan Maulana Hasanudin Banten, sebagaimana pribahasa : ’ Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya’Dalam konteks nasab, bukanlah faktor kebetulan, Pak Almuktabar bertugas di Pemprov Banten sejak awal berdirinya, kembali ke Kemendagri, balik lagi ke Banten menjadi Sekda, teralienasi dari komunitas Pemprov, kembali menjadi Sekda, kemudian diangkat menjadi Pj. Gubernur Banten satu tahun ke belakang dan bukan tidak mungkin, dipepanjang untuk satu tahun ke depan. Regresi perjalanan karirnya, dalam persepektif teologis adalah Kudrat dan Irodat-Nya Allah SWT, sedangkan dalam persepektif antropologis dan transendental, Pa AL memiliki ikatan batin dengan (dan panggilan spiritual leluhur) Banten. Wallahu’alam bishowab.
.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *