News

Delegasi PWI Banten dan Peserta HPN Riau 2025 Berjalan Bersama Demi Durian Party di Rumah Tuan Kadi Pekanbaru

Share:

PEKANBARU, (infoparlemen.co.id) – Malam ini, kehangatan berpendar di sudut sejarah, di Rumah Singgah yang menyimpan jejak, Rumah Singgah Sultan Siak, atau yang dikenal dengan nama penuh takzim, Rumah Mertua Tuan Kadi.

Tempat bersejarah yang berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru ini, didatangi oleh puluhan delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten bersama ribuan peserta Hari Pers Nasional (HPN) Riau 2025 untuk berkumpul dalam sebuah momen spesial, Durian Party.

Durian Party tersebut merupakan bagian daripada rangkaian panjang, Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Riau yang dimulai sejak tanggal 6 Februari 2025 hingga saat ini.

Yang membuat acara ini semakin berkesan adalah cara para peserta datang. Bukan berkendara dengan kendaraan roda empat, melainkan berjalan kaki bersama, menempuh jarak cukup jauh dengan penuh semangat.

PWI Banten yang diketuai oleh Rian Nopandra, tampil mencolok dengan seragam kompak, desain yang sama, mencerminkan kekompakan mereka. Suasana semakin meriah dengan canda tawa dan obrolan ringan sepanjang perjalanan.

“Ini bukan sekadar jalan kaki, ini perjalanan kebersamaan. Ada semangat pers, ada kekompakan, dan tentu saja ada durian di ujung perjalanan,” ujar Sekretaris PWI Banten Fahdi Khalid, yang juga merupakan salah satu peserta HPN 2025 sambil tertawa.

Setibanya di Rumah Singgah Sultan Siak, atau rumah milik Tuan Kadhi Kerajaan Siak, H. Zakaria yang berfungsi sebagai tempat persinggahan bagi Sultan Siak Sri Indrapura apabila beliau berkunjung ke Senapelan (Pekanbaru) dahulu, para peserta langsung disambut dengan durian terbaik Pekanbaru.

Bau khas buah berduri itu memenuhi udara, mengundang antusiasme para peserta. Di tengah suasana penuh keakraban, mereka menikmati durian sembari berbincang tentang semangat jurnalistik dan kebudayaan, tepat di depan, dihadapan, dan disaksikan oleh bangunan penuh sejarah, bangunan yang terletak di bawah jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah, yang sekarang bernama jembatan Siak III Kampung Bandar, Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, di Jalan Panglima Undan berjarak 20 m dari pinggir Sungai Siak.

Bagi delegasi PWI Banten dan peserta HPN lainnya, malam ini bukan sekadar pesta durian. Ini adalah perayaan kebersamaan, sejarah, dan tradisi di tempat yang sarat makna. Dan dengan setiap gigitan durian, cerita malam ini akan menjadi kenangan manis yang akan terus mereka ingat. Disaksikan oleh bangunan bersejarah yang dihiasi dengan warna yang khas yaitu krem, kuning keemasan, serta biru dan masih dipertahankan seperti aslinya.

Bisa dilihat oleh para peserta, saat sedang menikmati dan bersantap ria, durian yang ada di hadapan mereka, rumah berbentuk panggung yang terbuat dari kayu, beratapkan asbes dan pondasinya terbuat dari tiang itu, terang megah, seperti sedang menjamu para wartawan sekaligus wisatawan dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

Ketua PWI Banten Rian Nopandra tak bisa menyembunyikan kebanggaannya melihat antusiasme para peserta yang melampaui ekspektasi awal.

“Awalnya kami menargetkan 50 peserta dari Banten. Tapi siapa sangka? Malam ini, jumlahnya bertambah jadi 56 orang! Ini menunjukkan semangat luar biasa dari teman-teman PWI Banten untuk hadir di HPN Riau 2025,” ucap Ketua PWI Banten Rian Nopandra dengan penuh semangat.

Bukan hanya soal angka, tapi gairah dan energi yang dibawa oleh delegasi PWI Banten begitu terasa. Mereka hadir dengan kekompakan, semangat pers yang membara, dan tentu saja dengan suara khas yang menggema di antara aliran Sungai Siak di sekitar Rumah Tuan Kadi.

“PWI Banten, Jawara!” teriakan itu berulang kali mengalun di udara.

Tak hanya itu, yel-yel “PWI Pusat, Zulmansyah Sakedang!” dan “PWI Banten, Rian Nopandra!” ikut menyemarakkan suasana. Saling bersahutan, menyatu dengan tawa dan kehangatan.

Malam ini bukan sekadar pesta durian, tapi juga perayaan solidaritas, kebersamaan, dan kebanggaan akan profesi yang mereka jalani.

Di bawah sinar lampu yang temaram, dengan durian yang terbelah dan semangat yang membuncah, delegasi PWI Banten membuktikan bahwa pers bukan hanya tentang menulis berita. Ada jiwa, ada kebersamaan, ada cerita yang hidup dalam setiap langkah dan perjalanan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *